Slider

04 March 2015

Karakter Unik Anna dalam Film Frozen

Beberapa waktu yang lalu, istri saya membelikan anak saya sebuah film baru (sebenarnya tidak baru-baru amat) yang berjudul Frozen. Ini adalah salah satu dari sekian banyak film animasi garapan Disney. Seperti kebiasaan sebelum-sebelumnya, jika ada anak-anak saya melihat sebuah film, maka saya pasti ikut melihatnya, bahkan lebih dari sekedar melihat, karena saya melakukannya berulang-ulang. Jika saya melihat film yang bukan anak-anak, paling-paling melihat satu atau dua kali saja. Akan tetapi, kalau filmnya anak-anak, wah tidak terhitung berapa kali melihatnya. Bisa puluhan atau ratusan kali. Tetapi memang melihatnya tidak serius-serius amat, sehingga tetap saja ada bagian yang terlewat.


Kembali ke film Frozen, di situ ada karakter kakak beradik yaitu Elsa dan Anna. Elsa adalah kakak dari Anna dan merupakan pewaris tahta dari kerajaan Arendelle. Dalam film itu diceritakan bahwa Elsa (karakter favorit anak perempuan saya) memiliki kemampuan, atau mungkin juga kutukan, yaitu mampu membekukan segala sesuatu yang dipegangnya. Ini kutukan sejak kecil dan semakin hari semakin kuat. Dalam suatu permainan, Anna bahkan sempat terkena pukulan 'dingin' tersebut di kepalanya tanpa sengaja oleh Elsa. Untunglah dapat disembuhan oleh makhluk Troll bernama Granpabie. Untuk menjaga Elsa, maka orang tua (Raja) menyembunyikan kekuatan itu, mengisolasi Elsa dan juga kerajaannya. Bahkan Anna pun tidak tahu kalau Elsa mempunyai kekuatan ajaib tersebut.

Elsa dalam Frozen (foto dari Disney)

Musibah tidak terelakkan. Raja dan Ratu secara tragis tenggelam di lautan dalam salah satu perjalanan kerajaan. Selanjutnya, setelah 3 tahun, maka Elsa dianggap cukup umur untuk menggantikannya menjadi seorang Ratu. Padahal, selama hidupnya, Elsa selalu terisolasi, agar kekuatan 'Frozen' nya tidak mencelakai orang lain, termasuk adiknya, Anna. Dalam perayaannya pengangkatan Elsa menjadi Ratu, terbongkarlah rahasia kekuatan Elsa. Semua orang menjadi panik, termasuk Elsa, sehingga akhirnya Elsa melarikan diri, bersembunyi di Gunung Utara, dengan meninggalkan kebekuan abadi di Kerajaan Arendelle.

Putri Anna, merasa bertanggung jawab dan berusaha untuk membujuk Elsa pulang dan mencairkan segala sesuatu yang tanpa sengaja telah dibekukan oleh Elsa. Dalam perjalanan inilah, Anna bertemu dengan seorang pria lugu, jujur tapi kuat, yaitu Kristoff. (kebetulan Anak bungsu saya bernama Kristo). Dalam kisah inilah banyak intrik terjadi, seperti, niat licik dari Duke of Weselton, atau niat licik Pangeran Hans untuk menguasai Kerajaan Arendelle.

Happy endingnya, memang benar-benar hepi. Akhirnya Elsa menemukan cara untuk mencairkan kembali segala yang telah dibekukan, dan Anna mendapatkan teman dekat pria desa yang tampan yaitu Kristoff.

Beberapa karakter unik dari Anna yang sempat saya tangkap adalah sebagai berikut:
  1. Tidak punya rasa takut. Karakter ini memang sudah ditulis dalam cover CD Frozen. Anna memang tidak punya, atau tepatnya tidak tahu yang namanya 'TAKUT'. Ketika kecil, dia sebenarnya tahu bahwa Elsa punya kemampuan membekukan benda-benda. Tapi itu tidak membuatnya takut terkena tenaga beku itu. Bahkan Anna ingin sekali bermain-main membekukan benda-benda atau menciptakan salju bersama Elsa. Dalam film diceritakan bahwa ingatan itu dihapus oleh Troll agar tidak membebani pikirannya. Dalam konteks takut, Anna tidak takut mencari Elsa sendirian. Dia yakin bahwa Elsa tidak akan menyakitinya. Itu memang benar. Tetapi, Anna sama sekali tidak mempertimbangkan bahwa dalam perjalanannya akan muncul berbagai bahaya yang menghadang. Untunglah, rasa tidak pernah takut itu lah yang mempertemukannya dengan Kristoff yang baik hati. Kristoff lah yang 'menjaga' Anna dari berbagai bahaya, serigala, makhluk es dan bahaya yang lain.
  2. Tidak berpikir panjang. Iya, kata lainnya adalah 'Gegabah!' Anna tidak berpikir panjang untuk menerima lamaran dari Pangeran Hans. Dia tidak menelusuri asal usul Hans terlebih dahulu. Juga dengan gegabah Anna melempar makhluk monster es sehingga membuatnya marah dan Kristoff lah yang harus susah payah menyelamatkan Anna. Tanpa pikir panjang, Anna langsung marah kepada Elsa yang ingin menutup gerbang ketika ada pesta 'coronation day', padalah saat itu, Elsa sudah resmi menjadi Ratu dari Arendelle. Tapi kegegabahan inilah yang mempertemukan Anna dengan Kristoff. Tanpa pikir panjang, Anna meminta bantuan kepada Kristoff, orang yang sama sekali tidak dikenalnya, untuk mengantar ke Gunung Utara.
  3. Tidak mudah menyerah. Anna terus saja merengek kepada Elsa untuk mengajak bermain salju. Tidak mau menyerah ketika kudanya telah pergi sehingga Anna harus berjalan kaki. Menggunakan berbagai cara agar dapat bertemu dengan Elsa dan dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak akan pulang jika Elsa tidak ikut pulang. Keras kepala dan tidak mudah menyerah membuat Anna masih mempunyai kekuatan untuk keluar dari kamar tempat dia disekap oleh Hans dengan ditolong oleh Olaf.
  4. Rela berkorban untuk orang yang disayangi. Ini jelas sekali tampak, ketika Anna berlari dan menahan pedang dari Hans yang diarahkan kepada Elsa. Anna mau mengorbankan dirinya untuk Elsa, semata-mata karena Anna sayang kepada Elsa, kakaknya tercinta.
  5. Ingat kepada orang yang telah berbuat baik. Ini sifat yang terpuji. Tidak melupakan orang-orang yang pernah berbuat baik kepadanya. Anna masih ingat kepada Troll yang telah menyembuhkannya di waktu kecil. Berniat membayar jasa atas apa yang diminta kepada Kristoff yaitu mengantar ke Gunung Utara. Demikian juga, Anna tidak lupa akan kereta peluncur Kristoff yang telah rusak akibat mengantarkan dirinya. Anna juga masih mengingat dengan baik Olaf, boneka salju yang telah menemaninya bermain-main di masa kecil. 

Anna dalam Frozen (Foto dari Disney)

Tulisan di atas adalah sekelumit dari Film Frozen yang cukup populer di kalangan penggemar film animasi. Dan sebagai penutup dari tulisan ini, berikut adalah copycat dari Elsa
Elena (4,5 tahun) yang meniru karakter Elsa Frozen

0 komentar:

Post a Comment

Klik kategori film yang Anda cari